TEKNIK PERMINYAKAN
Dalam edisi ini, Buletin Region Jawa akan memaparkan sekilas tentang pekerjaan seorang engineer atau ahli teknik minyak secara umum dalam menemukan minyak dan gas bumi, hingga terangkat untuk kemudian di salurkan dah diolah menjadi sebuah produk untuk kepentingan masyarakat banyak. Berikut ulasan singkatnya.
Teknik Perminyakan adalah teknik mencari minyak dan gas bumi di dalam tanah dan merancang cara untuk mengangkatnya dari dalam tanah.
Para Insinyur Perminyakan melakukan pencarian minyak dan gas bumi untuk energi bagi masyarakat. Energi tersebut digunakan untuk menggerakkan mobil-mobil, pesawat terbang, memanaskan rumah-rumah, menggerakkan plant-plant dan menghasilkan tenaga listrik
Minyak mentah, atau petroleum, merupakan zat organik yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang prasejarah. Minyak adalah campuran hidrokarbon yang merupakan molekul-molekul yang berisi hidrogen dan karbon, yang kadang-kadang berwujud cair (minyak mentah) dan kadang-kadang berupa uap (gas bumi).
Berjuta-juta tahun yang lalu, hujan menyapu sisa-sisa bekas tumbuhan dan binatang prasejarah ke dalam laut bersama-sama dengan pasir dan endapan lumpur, dan lapisan demi lapisan menumpuk di dasar laut. Lapisan-lapisan bahan organik terkompres oleh berat endapan-endapan ini, dan tekanan serta suhu yang meningkat mengubah lumpur, pasir dan endapan lumpur tersebut menjadi batu dan bahan organik menjadi minyak. Batu ini disebut batu sumber minyak (source rock).
Karena minyak dan gas lebih ringan daripada air, mereka mengapung di atas permukaan air. Minyak dan gas yang terbentuk di source rock di dalam bumi mengapung melalui pori-pori kecil di dalam batuan tersebut. Sebagian merembes keluar ke permukaan bumi. Sebagian terjebak di dalam batuan yang padat dan tidak menyerap, disebut shale (batu lunak). Jebakan minyak dan gas di dalam tanah disebut reservoir (sumur/kolam minyak). Reservoir berisi batuan berpori yang memungkinkan fluida mengalir melalui pori-pori, yaitu, pori-pori yang bisa dilewati oleh fluida yang mengalir.
Ketika sumur minyak dibor, kadang-kadang alat coring digunakan untuk mengambil sampel batuan reservoir untuk dipelajari. Para ahli geologi mempelajari sampel core (inti) ini untuk mengetahui tentang reservoir dan membantu menentukan bagaimana cara memproduksikan minyak dan gas dari reservoir tersebut.
Inilah wujud batuan jauh di bawah permukaan bumi.
Di batuan inilah minyak didpatkan
Ada dua cara untuk mengambil dari dalam tanah:
Drilling (Pemboran)&Production (Produksi)
Drilling (Pemboran)
Ketika para ahli geologi selesai menganalisa lapangan minyak prospektif dan tanahnya sudah dikontrak (leased), sumur taruhan dibor untuk mendapatkan informasi mengenai reservoir-nya. Di pertengahan kedua tahun 1800an, sumur minyak dibor dengan memalu pipa baja ke dalam batuan. Sekarang ini digunakan rig pemboran, dimana mata bor berputar-putar, kedalaman demi kedalaman untuk menembus/memotong batuan.
Fluida pemboran, juga disebut lumpur pemboran, digunakan untuk melumasi mata bor tersebut agar tidak lengket dan untuk membersihkan serpihan batuan hingga ke permukaan. Serpihan batuan ini tercatat dalam mud logger yang mencari tanda-tanda adanya minyak dan gas.
Tidak semua sumur lurus dan vertikal. Pemboran horisontal menjadi cara yang menguntungkan untuk meningkatkan produksi dengan cara meningkatkan kontak wellbore ke formasi. Saat pemboran selesai, rig pemboran bisa dibongkar untuk dipasang di lokasi pemboran lainnya. Untuk pemboran lepas-pantai rig diletakkan di atas kapal dan tongkang.
Setelah pemboran, pipa baja yang disebut casing dipasang di dalam lubang sumur dan disemen ditempatnya. Sitem kerangan yang kuat yang disebut pohon natal (Christmas tree) dipasangkan ke tempatnya di kepala sumur untuk mengatur aliran minyak, gas dan air dan mencegah semburan liar. Kemudian dilakukan perforasi pada casing sumur di kedalaman yang tepat untuk membuat lubang-lubang agar minyak dan gas bisa mengalir kedalam bor sumur dan ke atas permukaan.
Memproduksikan Sumur
Karena minyak, gas dan air di dalam tanah pada awalnya bertekanan besar, fluida-fluida ini mengalir keatas melalui lubang sumur dengan sendirinya, seperti halnya minuman ringan (berkarbon) yang telah dikocok. Bila minyak dan gas dihasilkan dengan cara seperti ini, maka ia disebut primary recovery (perolehan utama). Bila tekanan awal tersebut sudah kecil, suker rod digunakan untuk menarik minyak dari reservoir dan mengangkatnya ke atas sumur. Kadang-kadang gas diinjeksikan ke dasar sumur, dan pada saat mengembang, gas tersebut mengangkat minyak ke atas ke permukaan. Hal ini disebut gas lift. Membuka saluran baru di dalam batuan agar minyak dan gas bisa mengalir melewatinya disebut stimulasi. Ada tiga cara stimulasi yang umum dilakukan: Menggunakan bahan peledak untuk menghancur batuan, menginjeksikan asam untuk melarutkan sebagian batuan, dan melakukan perekahan (fracturing) secara hidrolik untuk membelah batuan dan membukanya dengan proppant.
Setelah primary recovery (perolehan utama), hanya satu porsi dari minyak dan gas yang telah dihasilkan, maka dilakukanlah secondary recovery (perolehan kedua), atau waterflooding (injeksi air). Air dan minyak tidak bisa bercampur, minyak lebih ringan daripada air dan mengapung di atas permukaan air di dalam reservoir. Pada saat waterflood, air diinjeksikan ke dalam zona air dari sebagian sumur untuk mendorong minyak dan gas ke atas ke sumur-sumur lainnya.
di Pertamina EP Region Jawa memiliki ahli teknik perminyakan yang dibagi dalam fungsi-fungsi, yaitu Fungsi Rencana Pengembangan Lapangan (Renbanglap) yang bertugas untuk merencanakan mengendalikan dan mengkaji pengembangan lapangan bersama seluruh pihak yang berkompeten untuk menyusun PRA POD (Plan of Development), POD, serta POFD Struktur migas, serta pengkoordinasian pelaksanaan proyek pengembangan lapangan dan penentuan atau pemilihan proven technology,
Fungsi Geologi dan Geofisika (GNG), bertanggung jawab melakukan survai Geologi & Geofisika, penentuan pemboran sumur : appraisal, development maupun infill, serta pembuatan model geologi-reservoar bawah permukaan dalam rangka pengurasan migas secara tekno-ekonomis. Fungsi teknik produksi yang bertugas untuk memelihara kinerja sumur melalui kegiatan prencanaan dan pelaksanaan pengangkatan minyak dan gas, perawatan sumur untuk mencapai aliran minyak dan gas yang efisien.
Fungsi teknik Reservoir yang bertugas meramalkan perilaku reservoir, laju produksi dan jumlah minyak atau gas yang dapat diproduksikan secara optimum dari suatu sumur, sekelompok sumur, ataupun dari seluruh reservoir, di masa datang berdasarkan asumsi-asumsi yang mungkin atau dari sejarah masa lalunya dan Fungsi teknik IOR, bertugas untuk mengkaji, merancang dan melaksanakan kegiatan Improvement Oil Recovery (IOR), yang terdiri dari production enchancment dan enhanced oil recovery untuk mendapatkan pengurasan reservoir yang maksimal dan me-maintain reservoir sesuai kaidah health, safety dan environmental (HSE) di Region Jawa.
0 komentar:
Posting Komentar